Dosa-Dosa Sebelum Islam
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Dosa-Dosa Sebelum Islam merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 6 Rabi’ul Awwal 1444 H / 02 Oktober 2022 M.
Kajian Hadits Tentang Dosa-Dosa Sebelum Islam
Kita sampai pada bab مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لم يُؤَاخَذُ بِما عمل فِي الْجَاهِلِيَّةِ (orang yang berbuat kebaikan dalam Islam, maka tidak akan diberikan sanksi perbuatan dosa yang ia lakukan dimasa jahiliyah).
Disebut masa jahiliyah yaitu masa sebelum Islam. Adapun setelah Islam maka tidak lagi disebut masa jahiliyah. Dan bisa jadi seorang muslim terkadang jatuh kepada perangai jahiliyah. Maka ini disebut oleh para ulama dengan jahiliyah muqayyadah (yang sifatnya terikat dengan perbuatan tertentu saja). Adapun dimutlakkan dengan mengatakan masa jahiliyah, maka ini khusus masa sebelum Islam.
Hadits ke-65
عن عبد الله بن مسعود – رضي الله عنه – قَالَ قَالَ أُنَاسٌ لِرَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنُؤَاخَذُ بِمَا عَمِلْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ أَمَّا مَنْ أَحْسَنَ مِنْكُمْ فِي الْإِسْلَامِ فَلَا يُؤَاخَذُ بِهَا وَمَنْ أَسَاءَ أُخِذَ بِعَمَلِهِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَالْإِسْلَامِ.
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Ada beberapa orang berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ‘Wahai Rasulullah, apakah amalan buruk dimasa jahiliyah dahulu itu tetap akan diberikan sanksi atas kami?’
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Adapun orang yang berbuat ihsan di antara kalian dalam Islam, maka tidak akan disanksi, dan siapa yang berbuat buruk didalam Islam, maka amalan buruk dia dimasa jahiliyah pun tetap akan diberikan sanksi.`” (HR. Muslim)
Para ulama berbeda pendapat apa makna daripada hadits ini. Apakah maksudnya hadits ini artinya waktu dimasa jahiliyah misalnya dia tukang berzina, kemudian setelah masuk Islam dia tetap saja berzina dan tidak meninggalkan apa perizinahannya. Atau yang dimaksud dengan hadits ini adalah bahwa yang berhubungan dengan masalah keislaman. Artinya setelah dia masuk Islam ternyata Islamnya bagus (dia benar-benar dengan keimanannya, ia beriman kepada Allah dan RasulNya dengan penuh kejujuran, dia juga menjauhkan kesyirikan dan hal-hal yang bisa membatalkan keislaman).
Kebanyakan para ulama seperti Al-Imam An-Nawawi, demikian pula pendapat Syaikh Utsaimin Rahimahullahu Ta’ala, mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan hadits ini adalah yaitu orang-orang yang ketika masuk Islam namun keislamannya tidak baik. Yaitu dia hanya memperlihatkan keislaman secara lahiriyah saja tapi menyembunyikan kekufuran kepada Islam di hatinya, seperti halnya orang-orang yang munafik. Maka orang yang seperti orang munafik ini sama sekali Islam tidak menggugurkan dosa-dosa sebelumnya.
Bab hukum mencaci dan memerangi muslim
Kita masuk ke bab سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ (mencaci maki seorang muslim adalah kefasikan, dan memerangi muslim adalah kekafiran).
Hadits ke-66
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ.
Dari Abdullah bin Ma’du Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Mencaci-maki seorang muslim itu kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran.`” (HR. Muslim)
Yang dimaksud kefasikan dan kekafiran dalam hadits ini yaitu kufrun duna kufrin (kufur kecil yang tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam), ini kalau dia punya keyakinan bahwa darah seorang muslim itu haram, namun dia terkena syubhat seperti halnya orang-orang khawarij yang menghalalkan darah kaum muslimin karena terkena syubhat. Makanya para ulama tidak mengkafirkan kaum khawarij padahal mereka jelas memerangi orang Islam.
Hadits ini menunjukkan bahwa mencaci-maki (termasuk membully) seorang termasuk dosa besar.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa memerangi kaum muslimin termasuk kekafiran. Kalau dia punya keyakinan bahwasannya halal hukumnya memerangi orang Islam, maka dia murtad dari agama Islam. Tapi kalau dia memerangi orang Islam karena terkena syubhat seperti halnya kaum khawarij, maka yang seperti ini tidak keluar dari Islam tapi dia ahlul bid’ah yang diperangi oleh pemerintah Islam.
Bab Memperbagus Islam
Kita masuk ke bab إذا أحسن أحدُكم إسلامَه فكلّ حسنةٍ يعملها تكتب بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا (Apabila seseorang memperbagus Islamnya, maka setiap amalan kebaikan yang ia lakukan ditulis 10 kali lipat).
Hadits ke- 67
عن أبي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا تَحَدَّثَ عَبْدِي بِأَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ حَسَنَةً مَا لَمْ يَعْمَلْهَا فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَإِذَا تَحَدَّثَ بِأَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَهُ مَا لَمْ يَعْمَلْهَا فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ بِمِثْلِهَا. وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَتْ الْمَلَائِكَةُ رَبِّ ذَاكَ عَبْدُكَ يُرِيدُ أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً – وَهُوَ أَبْصَرُ بِهِ – فَقَالَ ارْقُبُوهُ فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِمِثْلِهَا وَإِنْ تَرَكَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً إِنَّمَا تَرَكَهَا مِنْ جَرَّائيَ. وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ عزَّ وجلَّ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Apabila hambaKu berbicara pada dirinya (berniat) untuk mengamalkan kebaikan, maka Aku akan tuliskan untuknya sebuah kebaikan selama ia belum mengamalkannya. Apabila dia jadi mengamalkannya, maka Aku tulis untuknya 10 kali lipat (dalam riwayat yang laian sampai 700 kali lipat bahkan lebih dari itu). Dan apabila si hamba ini berbicara pada dirinya untuk melakukan keburukan, maka Aku maafkan dia selama ia belum mengamalkannya. Apabila ia mengamalkannya, maka Aku tulis ia yang sama dengannya (yaitu satu keburukan).
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda: Para malaikat berkata: ‘Ya Rabb, itu hambaMu ingin beramal keburukan (padahal Allah lebih tahu dari malaikat).’ Maka Allah berfirman: ‘Awasi dia, jika dia jadi mengamalkan perbuatan buruk itu, tulislah yang sama dengannya. Dan jika ia meninggalkan niat berbuat buruk tersebut, maka tulislah untuk dia satu kebaikan. Karena ia tinggalkan perbuatan maksiat itu karena takut kepadaKu.’
Dan juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Apabila salah seorang dari kalian memperbagus Islamnya, maka setiap kebaikan yang ia lakukan ditulis 10 – 700 kali lipat. Dan setiap keburukan yang ia lakukan ditulis sama (yaitu satu keburukan saja) sampai ia bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.`” (HR. Muslim)
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian Dosa-Dosa Sebelum Islam
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52192-dosa-dosa-sebelum-islam/